8 tips untuk mengatasi amarah anak-anak

Ayah dan ibu tahu betapa sulitnya menghadapi amukan mereka. Menyerah pada tekanan? Kembali pada apa yang dikatakan? Menjanjikan sesuatu sebagai balasan jika mereka berhenti? Memberi atau tidak memberi perhatian? Ada banyak keraguan yang muncul saat ini.

Amukan adalah hal yang biasa dan merupakan bagian dari perkembangan anak-anak, terutama dalam tahap 2-4 tahun, baik karena mereka telah mendengar 'tidak', karena frustrasi, kelaparan, atau berbagai alasan lainnya. Reaksinya adalah berteriak, menangis, menendang, apakah mereka ada di tempat umum atau tidak.

Perilaku sering membuat orang dewasa keluar dari pikiran mereka, menyebabkan campuran rasa malu, marah, kasihan, dan putus asa. Satu-satunya solusi adalah belajar bagaimana menanganinya dengan cara terbaik. Berikut beberapa tips:


1. Minta anak Anda untuk mengungkapkan perasaan mereka dalam kata-kata

Ketika amukan terjadi, penting untuk membantu anak memasukkan kata-kata perasaan atau sensasi yang ia miliki pada saat itu. Sering kali kegugupan adalah karena Anda merasakan sesuatu dan tidak dapat mengungkapkannya. Bisa jadi kelaparan, misalnya. Kemudian bicaralah berhadapan muka, tanyakan apakah dia lapar (atau pilihan lain), sehingga dia akan belajar berbicara apa yang dia inginkan.

2. Jangan tinggalkan anak

Biarkan anak menangis diam-diam atau memperhatikan amarah yang dibuatnya? Cita-cita, kata para ahli, adalah untuk tetap bersama anak sehingga ia tidak merasa ditinggalkan, terutama jika itu berada di tempat umum. Tetapi jika Anda berada di rumah di ruang yang aman, Anda dapat mengambil jarak (seperti pergi dari ruang tamu ke dapur) dan menunjukkan bahwa Anda akan membiarkannya untuk sementara waktu.

Baca juga: Bagaimana saya harus berurusan dengan setiap jenis anak yang menangis?


3. Percayai intuisi Anda untuk mengetahui apakah akan memeluk anak Anda atau tidak.

Pendapat itu kontroversial. Ada ahli yang mengatakan itu baik dan ada yang mengatakan tidak. Membelai amarah dapat membantu menenangkan diri, tetapi, di sisi lain, dapat memperkuat perilaku negatif. Hatimu yang akan berkata. Jika Anda merasa dia membutuhkannya, peluklah dia. Tetapi jika tidak ada perasaan sedih dan itu hanya kemarahan yang tidak berdasar, itu tidak perlu.

4. Jangan lakukan apa yang diminta anak

Tidak peduli berapa lama amukan berlangsung. Jika anak itu melakukan atau meminta sesuatu yang tidak pantas, jangan menyerah. Ini akan berdampak buruk bagi Anda juga untuknya.

5. Hindari amukan

Jika Anda sudah tahu bahwa anak Anda sering marah karena suatu alasan, cobalah untuk mengatasinya dan tidak membiarkannya terjadi. Jika alasan paling umum adalah rasa lapar, misalnya, mengambil makanan ringan sebelum Anda pergi, selalu ambil sesuatu yang bisa dimakan anak dalam keadaan darurat. Jadi Anda mengantisipasi dan dapat menghindari beberapa amukan.


6. Ikuti apa yang Anda katakan kepada anak itu

Di tempat-tempat umum Anda mungkin harus pergi. Dalam kasus seperti itu, beri tahu anak itu bahwa jika mereka terus melakukannya, mereka tidak akan melanjutkan program itu (mal, taman, dan sebagainya). Tetapi jika Anda memperingatkan bahwa Anda akan pergi, pergilah. Bahkan jika Anda pada akhirnya merampas sesuatu yang ingin Anda lakukan, penting untuk melakukan apa yang dikatakan agar anak memahami penyebab dan konsekuensi hubungan.

7. Identifikasi dan atasi alasan ulah

Jika intensitas dan frekuensi tantrum terlalu besar, lihat apakah ada alasan. Mungkin beberapa kesulitan keluarga, beberapa perubahan dalam rutinitas anak, di antara faktor-faktor lain. Cobalah untuk mengidentifikasi dan menyelesaikannya, sehingga menghilangkan penyebab amukan.

Baca juga: 5 Hal yang Tidak Harus Diceritakan Orang Tua pada Anak

8. Cobalah untuk tidak kehilangan kesabaran

Itu tidak mudah, tetapi ketika anak Anda ditinggikan, Anda harus tetap tenang. Dia mungkin tidak menyadari bahwa dia telah mengusir Anda dari pikirannya, karena begitu Anda keluar dari pikiran Anda, Anda kehilangan kendali atas situasi. Memiliki kesabaran adalah langkah pertama dalam mengendalikan amarah.

Berbicara dengan pedagog atau psikolog juga dapat membantu. Yang paling penting adalah mengetahui bagaimana menghadapi momen-momen rumit ini dan membantu anak melewatinya tanpa trauma.

Penyebab Anak Mudah Marah dan Cara Mengatasinya (Maret 2024)


  • Anak-anak dan remaja
  • 1,230