Makanan Menopause

Menopause ditandai oleh terputusnya siklus menstruasi. Masa sebelum menopause disebut klimakterik, yang biasanya terjadi antara 45 hingga 60 tahun.

Pada tahap ini, ovarium berhenti memproduksi hormon estrogen dan progesteron secara bertahap sampai mereka kehilangan fungsinya setiap saat. Dengan demikian, wanita kehilangan kapasitas reproduksinya.

Gejala yang paling umum dari fase ini adalah hot flashes, keringat malam, insomnia, penurunan libido, lekas marah, depresi, kekeringan pada vagina, nyeri saat berhubungan seksual, penurunan perhatian dan ingatan, pusing, jantung berdebar, sakit kepala, kelelahan, nyeri sendi, masalah kulit (jerawat, rambut menipis).


Rekomendasi Gizi

Ketika seorang wanita mempraktikkan aktivitas fisik dan makan dengan baik, kelenjar adrenal biasanya berfungsi lebih baik dengan memproduksi hormon prekursor, seperti pregnenolon dan DHEA, yang dikonversi menjadi estrogen, progesteron, dan testosteron, sehingga mengurangi gejala menopause.

Perawatan harus diambil dengan keseimbangan energi (konsumsi x pengeluaran kalori) untuk mengontrol berat badan. Dalam pertanyaan ini, pada dasarnya kita berbicara tentang makanan dan aktivitas fisik.
Semakin alami diet wanita pada tahap ini, dan semakin miskin makanan olahan, semakin baik. Ini berarti diet yang kaya akan sayuran, buah-buahan dan biji-bijian.

Juga bernilai investasi dalam ikan, terutama yang kaya omega-3 (sarden, tuna, salmon, herring) setidaknya dua kali seminggu. Penting untuk membatasi konsumsi lemak, terutama lemak jenuh dan lemak trans, yang terdapat pada produk hewani dan industri. Jadi selalu berinvestasi dalam daging tanpa lemak dan produk susu tanpa lemak.


Nutrisi lain yang harus dikontrol adalah natrium, memprioritaskan rempah-rempah alami (jamu) dan merawat makan makanan tertanam, garam dapur, kecap, dan makanan tinggi natrium lainnya.

Untuk memperbaiki gejala, ada baiknya mengonsumsi makanan yang merupakan sumber fitoestrogen, zat dalam tanaman yang memiliki aktivitas mirip estrogen di tubuh manusia. Contohnya adalah makanan berbasis kedelai, biji rami dan ubi.

Masalah penting lainnya adalah bahwa ketika kadar hormon wanita turun, risiko osteoporosis berkembang. Karena itu, kita harus berhati-hati dalam mengonsumsi makanan yang kaya kalsium, vitamin D, seng, dan magnesium: susu skim, sayuran berdaun hijau gelap, telur, minyak ikan, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, kacang-kacangan.

Kafein dan alkohol harus dikonsumsi sangat hemat karena mereka bersifat diuretik, yang meningkatkan kehilangan kalsium dan seng dalam urin, dan alkohol masih memperburuk panasnya.

Menopause, Ini Dia Makanan Terapinya (April 2024)


  • Makanan, Menopause
  • 1,230